Rabu, 21 Mei 2008

Firaswati

Firaswati
lagu merdu yang kembali tak menderu

kalau daun-daun rumbia telah menguning
senyum matahari telah berpendar
dari lenguh siang yang lebih cepat menyingsing
didahan kemuning
burung-burung pun pergi bersayap senja kebarat
mengendarai tanjung
yang hampir-hampir ditenggelamkan petang
kemudian perahu-perahu segera merapat ke pantai
sebab disebuah horison yang jauh
paruh matahari telah tinggal separuh
cekung putik
telah mengekalkan harum purnama

sungguh
musafir telah menyiapkan peta
untuk sebuah pelayaran sepanjang pantai
sebab dipantaimu
bakau dan rerumputan seperti berbanjar
menatap laut

o firaswati
camar yang melepas kepak dari selatan
sayap yang kuyup oleh buti-butir embun
seperti manik-manik mutiara
menyibak kerling gemawan
yang terus membiru
dalam kerlip gemintang di alismu
terbanglah bersama pelipis
riak angin dan deru gelombang
kalau-kalau yang berbisik pada gesekan pasir
akan tumbuh sebagai mawar
karena bulu-bulumu telah menjadi pualam
sebelum senja mengeras dan membatu di dadaku

Tidak ada komentar: